Wine merupakan sebuah tool yang digunakan untuk menjalankan program excutable
(exe) yang ada pada sistem operasi Windows. Secara sederhana, dapat
dikatakan bahwa wine merupakan sebuah emulator untuk menjalankan
aplikasi yang ada pada Windows di sistem operasi lain. Meskipun demikian
wine sebenarnya bukan sebuah emulator. Dilansir dari situs resmi
winehq.org, tertulis bahwa wine yang merupakan akronim dari Wine Is Not Emulator adalah sebuah lapisan kompatibilitas yang mampu menjalankan aplikasi Windows pada beberapa sistem operasi lain.
Saat ini wine mencapai versi stable 2.0.2 . Untuk menginstal wine ini
kita bisa menggunakan file binari atau menggunakan repositori tambahan.
Untuk menginstal wine menggunakan file binary maka kamu perlu mengunduh
filenya di situs WineHQ.
Sedangkan untuk menginstal wine menggunakan repositori akan saya
jelaskan pada postingan ini. Meskipun begitu, jika kamu ingin
menggunakan file binary, kamu dapat membaca dokumentasi langkah
instalasinya di sini.
Langkah-langkah instalasi
Di sini saya akan menginstal wine pada distro Linux Mint 18. Apabila
kamu pernah menginstal wine versi sebelumnya, maka kamu perlu untuk
menghapus package wine tersebut. Untuk menghapusnya gunakan command :
sudo apt remove wine wine1.8 wine-stable libwine* fonts-wine* && sudo apt autoremove
Command di atas akan menghapus wine versi 1.8 dan paket-paket lainnya
yang sudah tidak diperlukan lagi. Apabila kamu menggunakan wine1.4 atau
1.6 maka ganti tulisan wine1.8 di atas sesuai dengan versi wine yang
kamu gunakan sebelumnya.
Selanjutnya adalah menambahkan repositori wine dengan command :
sudo add-apt-repository ppa:ricotz/unstable
Setelah itu lakukan update dengan command :
sudo apt update
Kecepatan update bergantung dari kecepatan koneksi internet yang digunakan, oleh karena itu pastikan koneksinya stabil.
Jika update telah selesai, maka sekarang saatnya menginstal wine dengan command berikut :
sudo apt install wine-stable && sudo apt install wine32
Package wine-stable memiliki ukuran sekitar 23 MB sedangkan wine32
berukuran 22MB. Sekali lagi, kecepatan proses instalasi bergantung dari
kecepatan koneksi internet karena komputer akan mengunduh dahulu kedua
package tersebut.
Setelah proses selesai maka wine sudah bisa digunakan. Untuk menggunakannya cukup ketikkan perintah :
wine <nama_program.exe>
Misal disini saya akan menjalankan aplikasi winbox yang terletak pada direktori Downloads, maka command yang digunakan adalah :
Untuk melihat versi wine yang baru saja diinstal tadi menggunakan command :
wine --version
Sekian postingan tentang cara menginstal wine pada linux mint. Cara di atas juga dapat diterapkan pada distro ubuntu dan debian. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua aplikasi yang berjalan pada windows dapat dijalankan menggunakan wine, jadi jangan heran jika suatu saat tidak bisa menjalankan satu atau beberapa aplikasi windows.
Situs ini hanya sebagai penyimpanan artikel yang menurut saya berguna
bagi saya. Maka dari itu saya menyertakan sumber untuk merujuk situs
asli.


